Untuk memastikan penyembuhan serta berikan prognosis, kanker paayudara
dibagi didalam 5 stadium. penentuan stadium dikerjakan sebelum saat
pengoperasian serta setelah prosedur operasi pengangkatan kelenjar getah
bening agar bisa di teliti apakah ada sinyal tanda kanker.
Stadium 0 ( dimaksud carcinoma in situ )
lobular carcinoma in situ ( lcis ) yaitu beberapa sel yang abnormal yang ada pada kelenjar di payudara yang memiliki risiko berkembang jadi kanker payudara. ductal carcinoma in situ ( dcis ) yaitu beberapa sel yang abnormal pada saluran duktus.
Wanita dengan dcis mempunyai risiko tinggi penyebaran kanker di payudaranya. pilihan penyembuhan sama juga dengan pasien kanker payudara dengan stadium 1.
Stadium 1
Stadium awal kanker payudara, ukuran tumor kurang dari 2 cm serta belum menyebar di luar payudara, contohnya pada kelenjar limfe atau pada organ lain.
Stadium 2
stadium awal kanker payudara, ukuran tumor kurang dari 2 cm serta sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening dibawah lengan ; atau ukuran tumor pada 2 serta 5 cm walau belum diperoleh penyebaran.
Stadium 3
stadium lanjut kanker payudara, ukuran tumor kian lebih 5 cm serta sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening dibawah lengan, atau kanker ada pada kelenjar getah bening dibawah lengan, atau kanker sudah menyebar di dekat tulang payudara atau jaringan lain di lebih kurang payudara.
Stadium 4
kanker payudara di mana sudah berlangsung penyebaran di luar payudara ke organ tubuh yang lain. menurut dr. hera pratiwi, sp. rm, pada pasien kanker payudara pasca operasi, dapat diberikan edukasi serta latihan-latihan untuk kurangi penderitaan dikarenakan kankernya. “misalnya saja pencegahan kekakuan sesudah operasi semakin banyak pada komunikasi, edukasi serta kursus ( fisioterapi ), ” tutur hera.
Sesaat pada kanker payudara stadium lanjut, berlangsung dampak samping dari operasi serta radiasi berbentuk pembengkakkan. “maka tangan yang bengkak contohnya, ditatalaksanakan untuk kurangi pembengkakkan, memulihkan manfaat tangan dan seterusnya dan mengontrol gejala-gejala lain layaknya nyeri, kesemutan, rasa kebal, kelemahan, ” tuturnya.
Apabila kanker telah menjalar ke tulang terlebih tulang penyangga berat badan mesti dibuatkan alat stabilisasi eksternal berbentuk korset, dan dikerjakan pendidikan jalan tanpa membebani tulang, layaknya menggunakan walker atau tongkat. pada prinsipnya, kata hera, tatalaksana rehabilitasi medik pasien kanker payudara dapat mengonsumsi periode waktunya lama. “tapi janganlah cemas, dikarenakan tak hanya dapat dikerjakan tempat tinggal sakit, juga bisa dikerjakan di tempat tinggal sendiri. ”
Perawatan paliatif
Pasien kanker payudara stadium lanjut mugkin tidak dapat lagi sembuh. namun, mutu hidup pasien terus mesti dibikin sebaik-baiknya. bagaimana langkahnya ? yaitu dengan lakukan perawatan paliatif. menurut dr. maria asterina wicaksono, pall. med, dari rskd, prinsip perawatan paliatif yaitu mempertahankan atau menambah mutu hidup.
“Seorang pasien kanker payudara yang tidak bisa sembuh bisa saja terus sakit. tetapi tidak bisa kesakitan, ” kata maria. yang dikerjakan didalam perawatan paliatif ini, tuturnya, bukan sekedar fisiknya saja, tetapi juga emosional ( spiritual ), situasi sosial. ”dan umumnya pasien stadium lanjut telah didalam situasi habis-habisan, kerja sama pada dokter paliatif serta tim dokter berbarengan keluarga sebagai perihal mutlak menciptakan mutu hidup pasien, ” tuturnya.
Umumnya pasien yang telah dinyatakan didalam stadium paliatif, dikirim oleh dokter onkolog/ahli kanker. bila pasien ada di tempat tinggal sakit, dievaluasi keperluannya apa. contohnya bila pasien alami nyeri, maka dikerjakan rasa nyerinya. bila alami lumpuh dikarenakan ada penjalaran di tulang belakang, butuh dikerjakan hubungan kerja dengan pihak rehabilitasi medik.
“Walaupun lumpuh, pasien mesti diedukasi agar terus dapat terima situasinya dengan baik, ” tutur maria. tujuan perawatan paliatif, lanjut maria, yaitu quality of life serta quality of death. apa maksud quality of death itu ? bila pasien meninggal, maka dia dapat meninggalkan keluarganya serta keluarganya lalu siap ditinggalkan.
Yang dikerjakan didalam perawatan paliatif yaitu psikologis, spiritual, fisik, situasi sosial. “dalam perihal ini, pendidikan jadi perihal yang terutama untuk keluarga serta pasien dikarenakan dengan pendidikan itu, keluarga tahu benar kondisi pasien, bahwa ia tak lagi pulih. mengajarkan pasien bahwa dukungan dari keluarga didalam situasi layaknya ini amat mutlak. dukungan pada stadium lanjut bukan hanya saja dengan finansial, tetapi keberadaan serta penunjukan rasa sayang pada pasien, ” jelasnya.
Stadium 0 ( dimaksud carcinoma in situ )
lobular carcinoma in situ ( lcis ) yaitu beberapa sel yang abnormal yang ada pada kelenjar di payudara yang memiliki risiko berkembang jadi kanker payudara. ductal carcinoma in situ ( dcis ) yaitu beberapa sel yang abnormal pada saluran duktus.
Wanita dengan dcis mempunyai risiko tinggi penyebaran kanker di payudaranya. pilihan penyembuhan sama juga dengan pasien kanker payudara dengan stadium 1.
Stadium 1
Stadium awal kanker payudara, ukuran tumor kurang dari 2 cm serta belum menyebar di luar payudara, contohnya pada kelenjar limfe atau pada organ lain.
Stadium 2
stadium awal kanker payudara, ukuran tumor kurang dari 2 cm serta sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening dibawah lengan ; atau ukuran tumor pada 2 serta 5 cm walau belum diperoleh penyebaran.
Stadium 3
stadium lanjut kanker payudara, ukuran tumor kian lebih 5 cm serta sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening dibawah lengan, atau kanker ada pada kelenjar getah bening dibawah lengan, atau kanker sudah menyebar di dekat tulang payudara atau jaringan lain di lebih kurang payudara.
Stadium 4
kanker payudara di mana sudah berlangsung penyebaran di luar payudara ke organ tubuh yang lain. menurut dr. hera pratiwi, sp. rm, pada pasien kanker payudara pasca operasi, dapat diberikan edukasi serta latihan-latihan untuk kurangi penderitaan dikarenakan kankernya. “misalnya saja pencegahan kekakuan sesudah operasi semakin banyak pada komunikasi, edukasi serta kursus ( fisioterapi ), ” tutur hera.
Sesaat pada kanker payudara stadium lanjut, berlangsung dampak samping dari operasi serta radiasi berbentuk pembengkakkan. “maka tangan yang bengkak contohnya, ditatalaksanakan untuk kurangi pembengkakkan, memulihkan manfaat tangan dan seterusnya dan mengontrol gejala-gejala lain layaknya nyeri, kesemutan, rasa kebal, kelemahan, ” tuturnya.
Apabila kanker telah menjalar ke tulang terlebih tulang penyangga berat badan mesti dibuatkan alat stabilisasi eksternal berbentuk korset, dan dikerjakan pendidikan jalan tanpa membebani tulang, layaknya menggunakan walker atau tongkat. pada prinsipnya, kata hera, tatalaksana rehabilitasi medik pasien kanker payudara dapat mengonsumsi periode waktunya lama. “tapi janganlah cemas, dikarenakan tak hanya dapat dikerjakan tempat tinggal sakit, juga bisa dikerjakan di tempat tinggal sendiri. ”
Perawatan paliatif
Pasien kanker payudara stadium lanjut mugkin tidak dapat lagi sembuh. namun, mutu hidup pasien terus mesti dibikin sebaik-baiknya. bagaimana langkahnya ? yaitu dengan lakukan perawatan paliatif. menurut dr. maria asterina wicaksono, pall. med, dari rskd, prinsip perawatan paliatif yaitu mempertahankan atau menambah mutu hidup.
“Seorang pasien kanker payudara yang tidak bisa sembuh bisa saja terus sakit. tetapi tidak bisa kesakitan, ” kata maria. yang dikerjakan didalam perawatan paliatif ini, tuturnya, bukan sekedar fisiknya saja, tetapi juga emosional ( spiritual ), situasi sosial. ”dan umumnya pasien stadium lanjut telah didalam situasi habis-habisan, kerja sama pada dokter paliatif serta tim dokter berbarengan keluarga sebagai perihal mutlak menciptakan mutu hidup pasien, ” tuturnya.
Umumnya pasien yang telah dinyatakan didalam stadium paliatif, dikirim oleh dokter onkolog/ahli kanker. bila pasien ada di tempat tinggal sakit, dievaluasi keperluannya apa. contohnya bila pasien alami nyeri, maka dikerjakan rasa nyerinya. bila alami lumpuh dikarenakan ada penjalaran di tulang belakang, butuh dikerjakan hubungan kerja dengan pihak rehabilitasi medik.
“Walaupun lumpuh, pasien mesti diedukasi agar terus dapat terima situasinya dengan baik, ” tutur maria. tujuan perawatan paliatif, lanjut maria, yaitu quality of life serta quality of death. apa maksud quality of death itu ? bila pasien meninggal, maka dia dapat meninggalkan keluarganya serta keluarganya lalu siap ditinggalkan.
Yang dikerjakan didalam perawatan paliatif yaitu psikologis, spiritual, fisik, situasi sosial. “dalam perihal ini, pendidikan jadi perihal yang terutama untuk keluarga serta pasien dikarenakan dengan pendidikan itu, keluarga tahu benar kondisi pasien, bahwa ia tak lagi pulih. mengajarkan pasien bahwa dukungan dari keluarga didalam situasi layaknya ini amat mutlak. dukungan pada stadium lanjut bukan hanya saja dengan finansial, tetapi keberadaan serta penunjukan rasa sayang pada pasien, ” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar