Tidak hanya di hadapan pasangan, para
pria yang sudah berkeluarga tentu ingin menjaga penampilan agar terlihat
menarik di depan anak-anaknya. Bahkan sebuah studi baru menemukan, bayi sudah
bisa memilih tipe ayah seperti apa yang mereka suka.
Apakah yang berotot atau yang gemuk dan
pipinya tembem? Ternyata bayi justru memilih ayah yang gemuk dan berpipi tembem
karena lebih enak dipeluk ketimbang ayah yang berotot.
Awalnya tim peneliti dari Sheffield
University dan Exeter University memperlihatkan beberapa pasang gambar pria
yang hanya mengenakan celana dalamnya kepada selusin bayi. Yang satu adalah
seorang model berotot, sedangkan satunya lagi adalah salah satu rekan peneliti
yang penampakannya tidak semenarik pria pertama.
Bayi laki-laki dan perempuan yang rata-rata
berusia di bawah satu tahun ini duduk di pangkuan ibu mereka sambil gerakan
mata mereka direkam.
Dari analisis footage tersebut diketahui
bahwa bayi yang berusia sembilan bulan jelas memperlihatkan preferensi terhadap
gambar pria gemuk. Sedangkan untuk anak yang usianya di bawah sembilan bulan,
tidak diketahui adanya preferensi khusus, kendati anak berusia enam bulan
sebenarnya sudah bisa membedakan berbagai bentuk tubuh orang dewasa.
Menurut peneliti, temuan ini menunjukkan
bahwa bayi mempelajari bentuk tubuh tertentu yang mereka sukai berdasarkan
pengalamannya sendiri, bukannya sense bawaan yang mendorong mereka untuk
tertarik pada bentuk tubuh tertentu. Di dunia nyata juga terbukti bahwa
bayi-bayi lebih memilih pria yang enak dipeluk ketimbang yang berotot.
"Bisa jadi ini karena dua-pertiga
pria kelebihan berat badan dan obesitas, sehingga bayi-bayi ini jauh lebih
familiar dengan pria-pria berlemak perut daripada yang punya perut six
packs," kata Dr. Michelle Heron-Delaney, dari Sheffield University seperti
dilansir laman Daily Mail, Kamis (22/8).
"Akibatnya mereka jadi lebih sering
berhadapan dengan orang-orang yang tubuhnya tidak atraktif, sedangkan paparan
pada individu yang atraktif atau atletis terbatas, sehingga preferensi mereka
condong terhadap pria-pria bertubuh kurang atraktif. Bahkan bisa jadi sebagian
besar bayi yang terlibat dalam studi ini memiliki orangtua yang kelebihan berat
badan atau mempunyai tubuh yang kurang atraktif," kata Dr. Michelle lebih
lanjut.
Dugaan lainnya dikemukakan oleh Dr Alan
Slater dari Exeter University. "Tubuh pria-pria gemuk terlihat lebih
feminim sehingga lebih familiar bagi bayi karena mereka menghabiskan banyak
waktu mereka bersama ibunya," katanya.
Namun peneliti memperingatkan apapun
alasannya, paparan berlebihan dari orang-orang yang kelebihan berat badan dapat
mendorong anak melihat hal itu sebagai sebuah norma, sehingga dapat
berkontribusi terhadap epidemi obesitas. (net)